Seleksi Alam dalam Mekanisme Evolusi



Seleksi alam dalam mekanisme evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup yang lebih mampu menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan kondisi alam habitatnya akan mendominasi dengan cara memiliki keturunan yang mampu bertahan hidup. Sebaliknya, makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi akan punah. Sebagai contoh sekelompok rusa yang hidup di bawah ancaman hewan pemangsa (seperti macan, harimau, singa, dan citah), secara alamiah rusa-rusa yang mampu berlari kencang dapat bertahan hidup dan berketurunan. Sebaliknya, rusa yang lemah, sakit- sakitan, dan tidak dapat berlari kencang akan mati dan tidak melanjutkan keturunan.

Seleksi alam sebenarnya merupakan proses alamiah yang telah dikenal ahli biologi sebelum Darwin. Para ahli biologi waktu itu mendefinisikan seleksi alam sebagai mekanisme yang menjaga agar spesies tidak berubah tanpa menjadi rusak. Namun, Darwinlah orang pertama yang mengemukakan bahwa seleksi alam mempunyai kekuatan evolusi. Selanjutnya, Darwin mengemas teori Evolusi melalui seleksi alam dalam bukunya The Origin of Spesies, by Means of Natural Selection yang diterbitkan pada tahun 1859.

Seleksi Alam dalam Mekanisme Evolusi

Darwin menyatakan bahwa seleksi alam merupakan faktor pendorong terjadinya evolusi. Pernyataannya itu didasarkan pada pengamatannya terhadap populasi alami dunia. Dia mengamati adanya beberapa kecenderungan berikut: jumlah keturunan yang terlalu besar (over reproduction), jumlah populasi yang selalu konstan (tetap), adanya faktor pembatas pertumbuhan populasi, dan perbedaan keberhasilan berkembang biak.

Setiap spesies mempunyai kemampuan untuk menghasilkan banyak keturunan setelah dewasa. Melalui proses reproduksi, populasi makhluk hidup dapat meningkat secara geometrik. Setiap individu hasil perkawinan memungkinkan mempunyai variasi warna, bentuk, maupun kemampuan bertahan diri di lingkungan. Varian yang adaptif akan tetap hidup dan berkembang, tetapi spesies yang tidak adaptif akan punah. Beberapa faktor pembatas di alam yang mempengaruhi populasi di antaranya adalah makanan, air, cahaya, tempat hidup, dan sebagainya. Akibatnya, makhluk hidup harus berkompetisi dengan makhluk hidup lain untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas tersebut. Beberapa faktor pembatas lainnya yang cukup serius pengaruhnya terhadap pertumbuhan populasi yaitu predator, organisme penyebab penyakit, dan cuaca yang tidak menguntungkan.

Tingkat kesuksesan perkembangbiakan juga menentukan pertumbuhan populasi makhluk hidup dan merupakan kunci dalam seleksi alam. Makhluk hidup yang paling adaptif adalah individu yang berhasil dalam perkembangbiakan. Sebaliknya, yang tidak berhasil akan mati prematur atau menghasilkan sedikit keturunan.

Lebih jauh dalam bukunya itu, Darwin mengemukakan bahwa individu-individu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan baik akan mewariskan sifat-sifat unggul kepada generasi berikutnya. Darwin menyatakan bahwa sifat-sifat unggul atau menguntungkan ini lama-lama terakumulasi dan mengubah suatu kelompok individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. Berdasarkan proses inilah akan terbentuk spesies baru.

Suatu contoh proses seleksi alam paling terkenal pada masa itu adalah mengenai populasi ngengat (Biston betularia) selama revolusi industri di Inggris. Pada awal revolusi industri di Inggris, kulit batang pohon di sekitar Manchester berwarna cerah. Hal ini mengakibatkan ngengat (Biston betularia) berwarna cerah yang hinggap pada kulit batang tidak mudah tertangkap burung pemangsa. Itulah sebabnya pada awal revolusi industri, populasi ngengat berwarna cerah lebih banyak daripada ngengat berwarna gelap. Keadaan itu berubah 180° setelah terjadi revolusi industri. Mengapa terjadi demikian?

Lima puluh tahun kemudian, kulit batang pohon menjadi lebih gelap akibat polusi udara. Keadaan itu sangat menguntungkan ngengat berwarna gelap karena saat hinggap di pohon tidak terlihat oleh burung pemangsanya. Sebaliknya, ngengat berwarna cerah mudah dilihat oleh burung pemangsa. Hal ini mengakibatkan populasi ngengat berwarna gelap lebih besar daripada ngengat berwarna cerah. Sekarang timbul pertanyaan: ”Mungkinkah ngengat Biston betularia berwarna cerah berubah menjadi Biston betularia berwarna gelap?

Seleksi alam berkaitan erat dengan adaptasi dan kelangsungan hidup organisme. Kertas berwarna hijau paling sedikit terambil pada habitat lapangan berumput. Hal ini dapat dikatakan bahwa kertas segitiga berwarna hijau paling adaptif sehingga secara alami akan bertahan hidup.

Kita telah melihat bahwa seleksi alam akan menghasilkan individu unggul dan mampu bertahan hidup. Mampukah seleksi alam menghasilkan spesies baru? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Coba amati tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jallapa) yang ada di sekitar Anda. Ada berapa macam warna bunga dalam spesies tersebut? Apakah variasi warna bunga tersebut dalam kurun waktu lama dapat berevolusi? Diskusikan bersama teman sekelompok Anda dan presentasikan hasilnya di depan kelas.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Seleksi Alam dalam Mekanisme Evolusi

  • Metabolisme SelA. PENGERTIAN METABOLISMEMetabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Metabolisme sel dapat dibagi menjadi dua, yaitu:1. Katabolisme adalah proses p ...
  • Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan A. Definisi Pertumbuban dan Perkembangan1. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume sel, pertambahan ukuran sel yang bersifat irreversible (tidak dapat balik), kare ...
  • Penemuan Sel dan Teori tentang SelSel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1665. Saat itu, Hooke mengamati sel gabus dari dinding sel tumbuhan yang sud ...
  • Transpor PasifTranspor pasif merupakan transportasi sel yang dilakukan melalui membran tanpa membutuhkan energi. Transpor pasif terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara zat ...
  • Pembelahan Sel1. AmitosisAmitosis merupakan proses pembelahan sel secara langsung tanpa fase-fase pembelahan. Setiap sel membelah menjadi dua sel yang sama (identik), sehingga disebut ...
Archaebacteria Eubacteria dan Bakteri Bentuk Tubuh Virus binominal nomenklatur Biologi SMA cabang cabang biologi Cabang Cabang Ilmu Biologi cara hidup virus carolus linnaeus Ciri-Ciri Tubuh Virus deskriptor diet Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan fungsi utama makanan Gangguan pada Sistem Pencernaan ilmu gizi Interaksi Antar Spesies Interferon jaring-jaring makanan kaidah kemoterapi antivirus komponen Abiotik Komponen Abiotik dalam Ekosistem Komponen Biotik dalam Ekosistem macam macam Piramida ekologi Macam-macam Komponen Abiotik Macam-macam Komponen Biotik Macam-macam Komponen Biotik dalam Ekosistem makanan mengapa pertumbuhan dapat terjadi nutrisi esensial Objek biologi pada tingkat organisasi kehidupan Organ organ Pencernaan Organ organ Pencernaan Manusia dan Fungsinya Organisasi Kehidupan penanganan limbah cair Penanganan Limbah Padat Pencemaran suara pencemaran tanag secara langsung pencemaran tanah tidak langsung pencemaran udara pengeritan ekosistem Pengertian Archaebacteria Eubacteria dan Bakteri Pengertian Lingkungan Hidup dan Pencemaran Pengertian Pencemaran Air Pengertian Suksesi dalam Ekosistem Pengertian Suksesi Ekosistem penyakit mulut dan kuku Penyakit pada Hewan yang Disebabkan oleh Virus Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus Penyakit pada Tumbuhan yang Disebabkan oleh Virus penyakit tumbuhan Penyebab Pencemaran Air Peranan Biologi dalam Kehidupan Manusia Peranan Biologi dalam Kehidupan sehari-hari Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Piramida ekologi piramida energi piramida jumlah reproduksi virus Sejarah Penemuan Sel Sejarah Penemuan Sel makhluk hidup Sejarah Penemuan Virus sistem tata nama makhluk hidup Tahap tahap Reproduksi virus Tingkatan Takson dalam Klasifikasi UkuranTubuh Virus Urutan Tingkatan Takson dalam Klasifikasi usaha pencegahan infeksi virus Usaha Pengobatan terhadap Infeksi Virus vaksin virus hidup vaksin virus mati zat gizi zat penyebab pencemaran udara