Tingkatan takson merupakan tingkatan dari suatu unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat paling tinggi hingga tingkat paling rendah.
Urutan tingkatan takson dalam klasifikasi mulai dari tingkat paling tinggi hingga tingkat paling rendah, yaitu (1) kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia), (2) phylum (filum), atau divisio(divisi), (3) classis (kelas), (4) ordo (bangsa), (5) familia (famili/suku), (6) genus (marga), (7) species (spesies/jenis), dan (8) varietas (ras).
Semakin Tinggi tingkatan takson, maka akan semakin banyak pula anggota takson, namun makin akan banyak pula perbedaan ciri antar sesama anggota takson, Sebaliknya, semakin rendah tingkatan takson maka semakin sedikit pula anggota takon, dan semakin banyak pula persamaan ciri antar anggota takson.
1. Kingdom atau Regnum
Kingdom adalah tingkatan takson yang tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar. Organisme di bumi dikelompokkan menjadi beberapa kingdom, antara lain (1) kingdom Animalia (hewan), (2) kingdom Plantae (tumbuhan), (3) kingdom fungi (jamur), (4) kingdom Monera (Organisme uniseluler tapa nukleus), dan (5) kingdom Protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana).
2. Phylum atau Divisio
Filum (phylum) digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi (divisio) digunakan untuk takson tumbuhan. Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum, seperti filum Chordata (memiliki notokorda saat embrio), filum Echinodermata( hewan berkulit duri), dan filum platyhelminthes (cacing pipih). Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran -phyta.
Contohnya kingdom plantae dibagi menjadi tiga divisi, antaera lain Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta(tumbuhan paku) dan Spermatophyta(tumbuhan berbiji).
3. Classis (kelas)
Anggota takson pada setiap filum atau divisi diklasifikasikan berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhiran akhiran yang berbeda-beda, antara lain: -opsida (untuk lumut), -edoneae(untuk tumbuhan berbiji tertutup),-phyceae (untuk alga), dan lain-lain. Contohnya divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae; divisi Bryophyta diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceratopsida(lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun); dan filum Chrysophyta (ganggang keemasan) dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariopyceae.
4. Ordo (bangsa)
Anggota takson pada setiap kelas dikelompokkan lagi menjadi ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan umumnya menggunakan akhiran -ales. Sebagai contoh kelas Dicotyledoneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Rosales, Malvales, Asterales, dan Poales.
5. Familia
Anggota takson setiap ordo diklasifikasikan lagi menjadi bebrapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Famili berasal dari bahasa Latin familia. Nama famili pada tumbuhan umumnya menggunakan akhiran -aceae misalnya Compositae (nama lain Asteraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara itu, nama famili pada hewan umumnya menggunakan akhiran kata -idae, misalnya Homonidae (manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).
6. Genus
Anggota takson setiap famili dikelompokkan lagi menjadi beberapa genus berdasarkan persamaannya pada ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Kaidah penulisan nama genus ialah menggunakan huruf kapital pada kata pertama dan dicetak miring atau digarisbawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae terdiri atas genus Zea (jagung), Triticum(gandum), Saccharum (tabu), dan Oryza (Padi-padian).
7. Species
Spesies adalah tingkatan takson paling dasar atau paling rendah. Anggota takson spesies memiliki persamaan ciri paling banyak dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara alamiah dapat menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Nama spesies terdiri dari dua kata; kata pertama menunjukkan nama genusnya dan kata kedua menunjukkan nama spesifiknya. Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa gigiantea, Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis
8. Varietas atau Ras
Pada organisme-organisme satu spesies kadang kala masih ditemukan perbedaan ciri yang sangat jelas, sangat khusus atau bervariasi sehingga diesebut varietas(kultivar) atau ras. Istilah varietas dan kultivar digunakan dalam spesies tumbuhan, sedangkan dalam spesies hewan digunakan istilah ras. Varietas dapat diartikan secara botani dan secara agronomi.
Varietas secara botani adalah populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan perbedaan ciri yang jelas. penamaannya diatur oleh ICBN (International Code of Botanical Nomenclature). Penulisan varietas secara didahului dengan singkatan var, dan nama varietas dicetak miring (italic) atau digarisbawahi (underline). Contohnya: Oryza sativa var indica (padi) dan Zea mays L. var tunicata(jagung). Sementara itu varietas secara agronomi merupakan sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri khas yang dapat dibedakan secara jelas dan ciri tersebut dapat dipertahankan bila dikembangbiakkan secara vegetatif(aseksual) maupu secara generatif(seksual).
Varietas dalam agronomi disebut juga kultivar, Kultivar terdiri atasi populasi tanaman budidaya terseleksi, galur murni, hasil kloning, dan hasil hibrida. Istilah kultivar diajukan pertama kali oleh L.H. Bailey pada tahun 1923. Cara penamaan kulticar diatur oleh ICNCP (International Code of Nomenclature for Cultivated Plants). Cara penulisan kultivar adalah dengan memberi tanda petik dan tidak dicetak miring.
Contoh:Oryza sativa 'Cisadane' (padi); kultivar pada spesies Rosa alba, antara lain Rosa alba' Mormors rose', Rosa alba'Blush hip', Rosa alba 'Suaveolens', Rosa alba 'Celestial', Rosa alba'Amelie', dan Rosa alba 'Chloris'
Diantara tingkatan takson tersebut terkadang terdapat tingkatan antara. Tingkatan dibawah suatu takson menggunakan nama subtakson. Contohnya di bawah filum ada subantara subfilum, dibawah ordo ada subordo, dibawah famili ada subfamili, dan seterusnya. Nama subfamili pada hewan umumnya menggunakan akhiran -inae, misalnya Caniae, Felinae, dan Boainae. Sebaliknya, di atas tingkatan takson terdapat supertakson. Contohnya di atas kelas ada superkelas, diatas ordo ada superordo, di atas famili ada tingkatan superfamili, dan seterusnya