Sistem Tata Nama Makhluk Hidup

Setiap jenis makhluk hidup memiliki nama ilmiah (scientific name). Kadangkala juga disebut dengan istilah nama latin. Penyebutan nama latin ini sebenarnya kurang tepat, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan dalam bahasa latin yang asli, melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali mendeskripsikannya, baru kemudian dilatinkan. Orang yang mendeskripsikan suatu spesies disebut deskriptor. Nama spesies yang diberikan oleh para ahli pada mulanya merupakan deskripsi lengkap suatu organisme, misalnya physalis amno ramosissme ramis angulosis glabris ffliis dentoserrati yang berarti tanaman yang memilki batang bersudut dan daun berbulu dengan tepian ang bergigi. Namun, pada perkembangannya, nama yang cukup panjang dianggap itu kurang praktis dan sulit untuk diingat atau dihapal sehingga diubah menjadi nama genus dan spesie yang ringkas dan jelas hingga lebih mudah diingat, contohnya physalis angulata (ceplukan).

Pemberian nama ilmiah pada setiap makhluk hidup tujuannya adalah agar spesies mudah dikenali dan menghindari kesalahpahaman, karena biasanya nama spesies akan disebut berbeda di daerah yang berbeda. Misalnya di Jawa Tengah (bahasa jawa) pisang disebut gedang, sedangkan di Jawa Barat (bahasa sunda), gedang artinya pepaya. Pisang di Jawa Barat disebut cau, sedangkan dalam bahasa inggris pisang disebut banana, Nama ilmiah dari pepaya yaitu Carica papaya, dan nama ilmiah pisang, adalah Musa paradisiaca.

Carolus Linnaeus, pada tahun 1735 memperkenalkan sistem pemberian nama ilmiah untuk setiap jenis spesies dengan mengguanakan sistem tata nama ganda, yang disebut binominal nomenklatur. Pemberian nama spesies menggunakan dua kata yang merupakan deskripsi atau gambaran dari organisme tersebut. Sistem tata nama binominal nomenklatur mengikuti beberapa kaidah, yaitu sebagai berikut.

  • Menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan.
  • Terdiri dari dua kata, di mana kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua adalah nama spesies yang spesifik.
  • Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf kapital (uppercase), sedangkan huruf selanjutnya ditulis dengan huruf kecil (lowercase).
  • Nama genus dan nama spesies dicetak miring (italic) atau digarisbawahi (underline) secara terpisah.
  • Nama atau singkatan nama deskriptoe dapat dituliskan di belakang nama spesies, penulisannya dengan menggunakan huruf tegak tanpa garis bawah.


Contoh penulisan nama ilmiah :

  • Glycine max Merr atau Glycine max Merr (keledai). Merr merupakan nama deskriptor (E.D. Merrill)
  • Vicia faba L atau Vicia faba L (buncis). L adalah singkatan dari Linnaeus

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sistem Tata Nama Makhluk Hidup

Archaebacteria Eubacteria dan Bakteri Bentuk Tubuh Virus binominal nomenklatur Biologi SMA cabang cabang biologi Cabang Cabang Ilmu Biologi cara hidup virus carolus linnaeus Ciri-Ciri Tubuh Virus deskriptor diet Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan fungsi utama makanan Gangguan pada Sistem Pencernaan ilmu gizi Interaksi Antar Spesies Interferon jaring-jaring makanan kaidah kemoterapi antivirus komponen Abiotik Komponen Abiotik dalam Ekosistem Komponen Biotik dalam Ekosistem macam macam Piramida ekologi Macam-macam Komponen Abiotik Macam-macam Komponen Biotik Macam-macam Komponen Biotik dalam Ekosistem makanan mengapa pertumbuhan dapat terjadi nutrisi esensial Objek biologi pada tingkat organisasi kehidupan Organ organ Pencernaan Organ organ Pencernaan Manusia dan Fungsinya Organisasi Kehidupan penanganan limbah cair Penanganan Limbah Padat Pencemaran suara pencemaran tanag secara langsung pencemaran tanah tidak langsung pencemaran udara pengeritan ekosistem Pengertian Archaebacteria Eubacteria dan Bakteri Pengertian Lingkungan Hidup dan Pencemaran Pengertian Pencemaran Air Pengertian Suksesi dalam Ekosistem Pengertian Suksesi Ekosistem penyakit mulut dan kuku Penyakit pada Hewan yang Disebabkan oleh Virus Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus Penyakit pada Tumbuhan yang Disebabkan oleh Virus penyakit tumbuhan Penyebab Pencemaran Air Peranan Biologi dalam Kehidupan Manusia Peranan Biologi dalam Kehidupan sehari-hari Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Piramida ekologi piramida energi piramida jumlah reproduksi virus Sejarah Penemuan Sel Sejarah Penemuan Sel makhluk hidup Sejarah Penemuan Virus sistem tata nama makhluk hidup Tahap tahap Reproduksi virus Tingkatan Takson dalam Klasifikasi UkuranTubuh Virus Urutan Tingkatan Takson dalam Klasifikasi usaha pencegahan infeksi virus Usaha Pengobatan terhadap Infeksi Virus vaksin virus hidup vaksin virus mati zat gizi zat penyebab pencemaran udara